Minggu, 11 Januari 2015

Cerpen: Liburan ke Pulau Seribu

 Asslamulikum para blogger.. besok hari senin nih.. dn ada tugas untuk ngisi blog.. karnaa bingung  mau ngepost apa, jadi avinda ngepost pengalaman pertama kali naik kapal dan ke pulau seribu ya..cerpen ini juga pernah untuk tugas bahasa indonesia, walau agak ngaco tulisannya alhamdulillah dapet 9 kalo gasalah *kokcurhat* yaudah ccuss deh baca nih cerpen siapa tau jadi pengen liburan kesana.. SEMANGAT BESOK HARI SENIN!!! fighting.. dn untuk 97 sukses jadi petugas upacaranya =)




Liburan ke Pulau seribu
Suara adzan subuh terdengar sayu-sayu ditelinga, menemani sang fajar yang berusaha menyingkirkan hawa dingin dan gelapnya langit usai malam serta menggantikan sinar sang pasangan tak terpisahkan, bulan bintang. Seberkas cahaya lampu terlihat dari sebuah kamar yang menerangi kesibukan kakak adik bernama Ovi dan Via. Via adalah seorang siswi SMP kelas VIII yang sedang berlibur.
“Kamu sih dek, HP kakak ditindihin.. kan jadi mati handphonennya, alarm ga bunyi deh…” omel kak Ovi
“Iya maaf… namanya orang tidur. Hehehe” Jawab Via dengan tertawa kecil
“yaudah cepat pakai sepatunya. Telat nih… nanti ditinggal bis..” ucapnya sambil meninggalkan sang adik
“oke selesai.. ayoo.” teriak Ovi, lalu berlari kecil menyusul kaknya yang sudah lebih dulu menuruni tangga
Setelah keluar dari sebuah asrama kecil berlantai 3, Via dan kak Ovi berlari kecil menyusuri masjid, kolam renang, taman, dan beberapa rumah dinas di lingkungan Sekolah Tinggi Perikanan atau yang biasa dikenal dengan singkatan STP menuju lapangan upaca tempat bis terparkir. Sesampainya di bis, Via terdiam lama menatap obat yang harus diminumnya agar saat di atas kapal Ia tidak muntah. Sekitar pukul 5.15 bis berangkat menuju pelabuhan Muara Angke, tempat kapal-kapal  berlabuh yang akan membawa kita menuju pulau Pramuka, salah satu pulau di daerah kabupaten kepulauan Pulau Seribu.
Sesampainya di pelabuhan, kak Ovi memperkenalkan Via kepada teman-temannya. Setelah itu kak Ovi dan beberapa temannya membeli makanan di pasar sekitar pelabuhan. Selama Via ditinggal sang kakak, Via dititipkan kepada Kak Ibit, teman kak Ovi. Sambil menunggu kakaknya, Via sibuk bermain Handphone dan memfoto pemandangan di pelabuhan. Tak lama kemudian Kak Ovi datang membawa makanan, lalu  kami sarapan di ruang tunggu pelabuhan sambil menunggu kapal.
Pada pukul 8.30 kami berangkat menuju pulau pramuka menggunakan kapal speed boat atau kapal cepat. Selama 2 jam di kapal, Via dan kak ovi tertidur, karna suara penumpang lain yang riuh karna takjub melihat pemadangan yang begitu indah, Via terbangun. Saat Via terbangun, kakaknya sudah tidak ada disampingnya. Setelah mencari kak Ovi kesana kemari, Via menemui kakaknya sedang melihat pemandangan yang indah dari bagian depan kapal, karna penasaran dengan pemandangannya, Via pun akhirnya menyusul kakaknya. Di bagian depan kapal, Via dapat meilhat pulau tidung dan pulau pari. Karna kapal yang terombang-ambing oleh ombak laut, Via merasa pusing. Lalu Ia pindah ke tempat duduk semula. Karna merasa semakin pusing, akhirnya Via muntah. Kak Ovi yang berada disamping Via, Ia langsung mengambil Tissu untuk mengelap mulut sang adik yang habis muntah, lalu dia memberikan air minum untuk menghilangkan rasa tak enak di tenggorokan sehabis muntah.
Sesampainya di Pulau Pramuka, kami langsung menuju tempat penginapan yang terletak persis di dekat pantai, sehingga selama 3 hari berlibur di pulau pramuka, dapat melihat matahari terbit dan terbenam. Sungguh Indah pemandangannya..
“Yey… kita udah sampai..” sambut kak Ovi
“ Yey.. Akhirnya” sahut teman-teman kak Ovi
“wow.. keren banget pemandangannya… kak, kita tidur dimana nih?” Tanya Via ke kak Ovi
“tuh disitu.. rumah yang ditengah. Keren nih.. bisa ngeliat matahari terbit dan terbenam” jawab kak Ovi sambil menunjuk ke arah rumah disamping toko penjual cendramata
“kamu bawa baju renangkan?” Tambah Kak Ovi
“ Bawa. Kenapa? Snorkeling kan?” Jawab Via, lalu bertanya kembali ke kakaknya
“iyalah pasti.. Tapi besok.. hari ini mau pergi dulu..” Jawab kak Ovi
“ Yah…” Jawab Via kecewa, karena tidak bisa melihat pemandangan bawah laut sekarang
“ yang penting Snorkeling.. Yaudahy ah.. Ayo, berat nih” jawab kak Ovi sambil menuju tempat penginapan untuk beristirahat sejenak melepas lelah sebelum kembali pergi ke kantor Bupati.
Sesampainya di tempat penginapan dan beristirahat sejenak, kami makan siang dengan menu ikan goreng, sayur sop, mie bihun, dll. yang telah disiapkan oleh pemilik penginapan. Setelah makan, azan Dzuhur berkumandang. Teman-teman kak Ovi yang beragama muslim segera menunaikan ibadah shalat dzuhur, yang laki-laki shalat Jum’at di masjid terdekat, sedangkan yang perempuan shalat di penginapan. Selesai shalat, Kak Ovi dan teman-temannya pergi ke menemui Bupati pemimpin kabupaten administrasi kepulauan seribu yang berada di pulau Pramuka.
Via yang ditinggal di penginapan tertidur lelap dikamar bersama Yori dan pengasuhnya. Yori adalah anak dari salah satu teman kak Ovi bernama Nilam, biasa Via panggil kak Nilam, teman satu kamar Via dan kak Ovi. Kak Nilam adalah salah satu panitia pelaksanaan “Field Trip Mahasiswa Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Perikanan” sekaligus teman dekat kak Ovi dikantor.
Mendengar suara azan Ashar, Via terbangun lalu mengambil air wudhu dan shalat. Setelah shalat Via mandi dan bersiap-siap, lalu pergi keluar penginapan untuk melihat pemandangan bersama kak Ovi yang sejak tadi menunggu Via. Di pantai, Via bermain dengan Yori, sedangkan kak Ovi sibuk memfoto-foto pemandangan dan teman-temannya. Jam menunjukkan pukul 15.45, Via, kak ovi, Yori, kak Nilam, dan teman-teman kak Ovi lainnya duduk di pinggir pantai menunggu matahari terbenar diiringi dengan suara indah dari masjid, suara azan.
Setelah warna kemerahan dilangit lenyap, kami kembali ke penginapan untuk shalat berjamaah. Setelah selesai shalat berjamaah, kami makan malam dengan ikan bakar. Selesai makan, kita kembali main di pinggir pantai dekat dengan taman miniatur ekosistem laut dangkal. Bermain-main, foto-foto, melihat orang-orang berlatih diving. Langit malam mulai semakin gelap, kamipun kembali ke penginapan. Sesampainnya di penginapan, Via langsung masuk ke kamar, sedangkan kak Ovi bermain gaple bersama kak Acang, kak Alwi, dan kak Pa’i.
Keesokan harinya, Via bangun terlambat. Saat bangun, di penginapan hanya ada Yori dan bibi.
“Hmm.. Bibi, kak Ovi kemana ya?” Tanya Via kepada bibi
“Tadi sih kata mamah yori mau pergi kemanaa gitu.. bibi lupa namanya kak” sahut bibi sembari memakaikan Yori baju.
“ohh gitu.. makasih ya bi..” jawab Via
“tadi, kata mba Ovi, kalau sarapan sudah datang, kak Via disuruh makan duluan. Sekarang sarapannya sudah siap di depan ya kak..” Timpal bibi
“ Iya bi. Lagi diet ahh.. males makan. Heheh. Jangan bilang kek kak Ovi ya bi..” jawab Via sambil keluar kamar menuju kamar mandi
Setelah selesai mandi, Via keluar penginapan, lagi-lagi hanya ada bibi dan Yori di teras, lalu Via kembali masuk kamar. Sampai kamar, Via langsung mengeluarkan laptop dan menonton film “Manusia Setengah salmon” untuk menghilangkan kejenuhan. Pagi ini memang Via tidak ada jadwal pergi kemana-mana. Tak lama kemudian, suara kak Ovi dan kakak-kakak lainnya terdengar, tiba-tiba pintu kamar terbuka yang ternyata itu kak Nilam.
“Lagi apa dek?” Tanya kak nilam sambil membaringkian tubuhnya di Kasur
“Lagi nonton film Raditya Dika nih ka, ikutan nonton ga?” jawab Via
“Ikutan dong.. film yang mana nih?” sini deketan aja ke kasur supaya bisa sambil tiduran” sahut kak nila
“Dek. Udah makan belom?” tiba-tiba suara kak ovi terdengar dari luar
“Udah..” jawab Via singkat sambil senyum-senyum kecil
“Bener???” Tanya kak Ovi yang sedikit kurang percaya dengan jawaban sang adik
“Iya bener…” jawab Via yang mulai ketawa-tawa kecil
“Kamu beneran udah makan dek? Yakin??” timpal kak Nilam, yang juga tidak percaya
“Heheh.. belom.. males, lagi diet soalnya.. jangan bilang kak Ovi ya kak..” Jawab Via jujur kepada kak Nilam
“Iya.. itu.. ambil aja jajanan di tas kakak.. Lumayan untuk ganjel perut.” Tawar kak Nilam
“yey.. okesip..” jawab Via senang
“ Halah.. kamu tuh dek dek… bilangnya diet tapi ditawarin jajanan langsung diambil.. apa bedanya?’ jawab kak nilam meledek, dan dijawab Via dengan hanya ketawa kecil, lalu melanjutkan menonton film
Setelah capek ketawa-tawa menonton film Raditya Dika yang lucu, Via dan kak Nilam tertidur pulas. Tak lama setelah itu, kak Ovi dan Yori juga tertidur pulas disamping kak Nilam dan Via. Saat azan dzuhur tiba, bibi membangunkan Via dan kak Ovi untuk shalat dzuhur, sedangkan kak Nilam dibiarkan tertidur, karna dia tidak menjalani ibadah shalat.
Sehabis shalat dzuhur, Via, kak Ovi, kak Nilam, Yori, dan bibi keluar kamar karna makan siang sudah siap di teras. Lagi-lagi Via tidak mau makan
“makan dek?” Tanya kak Ovi kepada adiknya
“engga ahh.. ga kepengen makan..” jawab Via lesu
“bilang aja diet. Kamu tuh diet diet diet terus.. mending caranya benar dan berhasil” jawab kak Ovi
“gak diet.. males makan doang…” jawab Via
“jangan marah-marah kenapa Vi ke adiknya.. kamu mah galak banget” timpal pak Basuki yang akrab diambil pak Bas, yang sudah dianggap ayah kedua di kantor oleh kak Ovi
“yaudah sini.. disuapin deh ahh..” panggil kak Ovi kepada Via. Via pun duduk di samping kak Ovid an pak Bas
“kakak mu galak ya Vi? Bapak aja dikantor juga sering diomelin sama kakakmu tuhh” Tanya pak Bas sambil meledek kak Ovi.
“iya emang” jawab Via yang membuat ketawa pak Bas dan kak Bibit
Tak lama kemudian pak Basuki mengajak jalan-jalan ke pulau  panggang. Sekitar jam 2 kurang kami berangkat menuju pulau panggang menggunakan kapal kayu kecil. Selama di perjalanan, Via dan kak Nilam berfoto-foto. Sesampainya disana udara amat sangat panas
“pantes aja ya kak dinamai pulau panggang, panasnya nyengat banget kayak dipanggang..” tutur Via kepada kak Nilam
“Nahh.. karna itu juga kita kesini.. coba, kamu jawab pertanyaan kakak. Kenapa di pulau ini panasnya melebihi di pulau pramuka?” Tanya kan Nilam
“Hmm.. kayaknya karna pohonnya dikit banget deh.. betul ga?” jawab Via
“Nah.. bener.. kita kesini itu, yaaa sesuai sama program kita, mereservasi, melindungi laut dari sampah dan penanaman pohon kembali. Supaya Indonesia kembali hijau dan bersih lagi..” jelas kak Nilam panjang lebar
“ohh gitu.. ayodeh kita mulai melilingi pulau ini” sahut Via
Selama via dan rombongan mengelilingi pulau panggang, banyak sekali ditemukan beranekaragam ikan hasil penangkapan para nelayan. Sesudah mengelilingi pulau panggang, kami langsung segera pulang takut tidak dapat kapal karna ada kampanye Tantowi Yahya dalam rangka menjelang pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Kami beruntung karena kapal yang kita tumpangi segera berangkat ke pulau pramuka, sehingga kami tindak terjebak hingga malam di pulau panggang. Sesampainya di pulau pramuka, Via, kak Ovi, Kak Bibit, kak Pa’i, dan kak Nilam segera menuju ketempat penyewaan alat-alat snorkeling. Sesudah mendapatkan peralatan snorkeling, Via, kak Ovid an kak Nilam kembali ke penginapan untuk bersiap-siap snorkeling. Sedangkan kak Bibit dan kak Pa’i langsung ke pantai untuk melakukan snorkeling. Selesai bersiap-siap Via, kak Ovi, dan kak Nilam langsung menyusul kak Bibit dan kak Pa’i diantar oleh pak Bas yang membawa kamera
Via baru pertama kalinya snorkeling, jadi kak bibit mengajarinya. Percobaan pertama gagal, air laut masih keminum oleh Via
“ihh.. air laut asin banget..” teriak Via
“Iyalah.. namanya juga air laut, kalau airnya ga asin, berarti kita lagi di kolam ikan air tawar.” Jawab kak Ovi. Kejadian itu mengundang gelak tawa orang-orang yang ada di daerah itu
         Snorkeling selesai saat matahari mulai tenggelam dan air laut mulai pasang. Sesampainnya di penginapan Via, kak Ovi, Kak Bibit, kak Pa’i, dan kak Nilam langsung membilas badan di depan penginapan, lalu masuk ke penginapan dan mandi. Setelah selesai mandi azan magrib mulai berkumandang, yang muslim langsung berangkat ke masjid untuk melaksanakan ibdah shalat.
Malam ini Via dan kak Ovi tidak makan di presmanan yang telah disiapkan oleh pemilik penginapan. Kakak adik ini makan bakso berdua di pinggir pantai, sehabis makan, Via dan kak Ovi berfoto-fot dengan indahnya suasana langit malam di pinggir pantai. Lelah berjalan-jalan, kak Ovid an Via langsung kembali ke penginapan untuk merapihkan barang-barang karna besok Field trip ke pulau seribu akan berakhir. Selesai merapihkan barang-barang, semua orang tertidur lelap
Keesokan paginya sekitar jam 6 semua orang sudah siap-siap mandi dan sarapan. Sedangkan Via baru bangun tidur. Dengan segera Via langsung masuk ke kamar mandi
“Viaaaa… buruan.. udah mau berangkat nih.. kakak itung 1 sampai 10” teriak ka Ovi
“1……”
“2….”
“iya iya.. sebentar lagi selesai..” sahut Via
“3….. 4…. 5… buruan ahh lama banget. Tinggal nih” teriak ka Ovi dengan nada kesal
“6… tu…” hitung ka Ovi, namun belum sempat mengucapkan angka 7, Via sudah berdiri di depannya siap untuk pulang ke rumah.
“okeh.. ayo jalan. Udah minum obat?” Tanya kak Ovi
“belom.” Jawab via tertawa kecil
“jangan muntah lagi aja.. kita naik kapal kayu nelayan” kata ka Ovi sambil berlari kecil takut tertinggal kapal
“Alhamdulillah ga pake kapal speed boat lagi.. siap bu boss.. tenang aja” jawab ovi sambil berlari menyusung sang kakak
Selama perjalana di kapal menuju pelabuhan muara angke yang memakan waktu 4 jam lebih, kak Ovi, kak Nia, ka Acang, dan kak Alwi kembali bermain gaple, sedangkan kak Ripa’i bercerita. Saat di perjalanan terlihat dari kejauhan ada kapal tanker, dengan segera semua mengambil kamera atau handphonenya untuk memfoto. Tak lama kemudian, kapal yang ditumpangi melewati pulau tak berpenghuni yang hanya ditumbuhi pepohonan.
Sekita pukul 11 siang, kapal tiba di pelabuhan. Setelah turun dari kapal, kami langsung naik ke bis yang akan membawa kami ke STP. Sampai di STP sekiar pukul jam 13.00. kak Ovi langsung mengambil motor di parkiran STP, sedangkan Via menunggu di kantin STP. Setelah kak Ovi menjemput Via di kantin dan berpamitan kepada teman-temannya, kak Ovi langsung membawa Via yang tampak kelelahan dan mengantung pulang ke rumah.
Via merasa senang selama berlibur di pulau seribu, karna itu adalah pengalaman pertama kalinya Via ke pulau seribu, walaupun belum semua pulau yang ada di pulau seribu ia kunjungin, namun dia tetap merasa senang dan bangga dapat mberlibur ke Kepulauan seribu walaupun melelahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar