Liburan ke Pulau seribu
Suara
adzan subuh terdengar sayu-sayu ditelinga, menemani sang fajar yang berusaha
menyingkirkan hawa dingin dan gelapnya langit usai malam serta menggantikan
sinar sang pasangan tak terpisahkan, bulan bintang. Seberkas cahaya lampu
terlihat dari sebuah kamar yang menerangi kesibukan kakak adik bernama Ovi dan
Via. Via adalah seorang siswi SMP kelas VIII yang sedang berlibur.
“Kamu sih dek, HP
kakak ditindihin.. kan jadi mati handphonennya, alarm ga bunyi deh…” omel kak
Ovi
“Iya maaf… namanya
orang tidur. Hehehe” Jawab Via dengan tertawa kecil
“yaudah cepat
pakai sepatunya. Telat nih… nanti ditinggal bis..” ucapnya sambil meninggalkan
sang adik
“oke selesai..
ayoo.” teriak Ovi, lalu berlari kecil menyusul kaknya yang sudah lebih dulu
menuruni tangga
Setelah
keluar dari sebuah asrama kecil berlantai 3, Via dan kak Ovi berlari kecil
menyusuri masjid, kolam renang, taman, dan beberapa rumah dinas di lingkungan
Sekolah Tinggi Perikanan atau yang biasa dikenal dengan singkatan STP menuju
lapangan upaca tempat bis terparkir. Sesampainya di bis, Via terdiam lama
menatap obat yang harus diminumnya agar saat di atas kapal Ia tidak muntah.
Sekitar pukul 5.15 bis berangkat menuju pelabuhan Muara Angke, tempat
kapal-kapal berlabuh yang akan membawa
kita menuju pulau Pramuka, salah satu pulau di daerah kabupaten kepulauan Pulau
Seribu.
Sesampainya
di pelabuhan, kak Ovi memperkenalkan Via kepada teman-temannya. Setelah itu kak
Ovi dan beberapa temannya membeli makanan di pasar sekitar pelabuhan. Selama
Via ditinggal sang kakak, Via dititipkan kepada Kak Ibit, teman kak Ovi. Sambil
menunggu kakaknya, Via sibuk bermain Handphone dan memfoto pemandangan di
pelabuhan. Tak lama kemudian Kak Ovi datang membawa makanan, lalu kami sarapan di ruang tunggu pelabuhan sambil
menunggu kapal.
Pada
pukul 8.30 kami berangkat menuju pulau pramuka menggunakan kapal speed boat atau kapal cepat. Selama 2
jam di kapal, Via dan kak ovi tertidur, karna suara penumpang lain yang riuh
karna takjub melihat pemadangan yang begitu indah, Via terbangun. Saat Via
terbangun, kakaknya sudah tidak ada disampingnya. Setelah mencari kak Ovi
kesana kemari, Via menemui kakaknya sedang melihat pemandangan yang indah dari
bagian depan kapal, karna penasaran dengan pemandangannya, Via pun akhirnya
menyusul kakaknya. Di bagian depan kapal, Via dapat meilhat pulau tidung dan
pulau pari. Karna kapal
yang terombang-ambing oleh ombak laut, Via merasa pusing. Lalu Ia pindah ke
tempat duduk semula. Karna merasa semakin pusing, akhirnya Via muntah. Kak Ovi
yang berada disamping Via, Ia langsung mengambil Tissu untuk mengelap mulut
sang adik yang habis muntah, lalu dia memberikan air minum untuk menghilangkan
rasa tak enak di tenggorokan sehabis muntah.
Sesampainya
di Pulau Pramuka, kami langsung menuju tempat penginapan yang terletak persis
di dekat pantai, sehingga selama 3 hari berlibur di pulau pramuka, dapat
melihat matahari terbit dan terbenam. Sungguh Indah pemandangannya..
“Yey… kita udah
sampai..” sambut kak Ovi
“ Yey.. Akhirnya”
sahut teman-teman kak Ovi
“wow.. keren
banget pemandangannya… kak, kita tidur dimana nih?” Tanya Via ke kak Ovi
“tuh disitu..
rumah yang ditengah. Keren nih.. bisa ngeliat matahari terbit dan terbenam” jawab
kak Ovi sambil menunjuk ke arah rumah disamping toko penjual cendramata
“kamu bawa baju
renangkan?” Tambah Kak Ovi
“ Bawa. Kenapa?
Snorkeling kan?” Jawab Via, lalu bertanya kembali ke kakaknya
“iyalah pasti..
Tapi besok.. hari ini mau pergi dulu..” Jawab kak Ovi
“ Yah…” Jawab Via
kecewa, karena tidak bisa melihat pemandangan bawah laut sekarang
“ yang penting
Snorkeling.. Yaudahy ah.. Ayo, berat nih” jawab kak Ovi sambil menuju tempat
penginapan untuk beristirahat sejenak melepas lelah sebelum kembali pergi ke
kantor Bupati.
Sesampainya
di tempat penginapan dan beristirahat sejenak, kami makan siang dengan menu
ikan goreng, sayur sop, mie bihun, dll. yang telah disiapkan oleh pemilik
penginapan. Setelah makan, azan Dzuhur berkumandang. Teman-teman kak Ovi yang
beragama muslim segera menunaikan ibadah shalat dzuhur, yang laki-laki shalat
Jum’at di masjid terdekat, sedangkan yang perempuan shalat di penginapan.
Selesai shalat, Kak Ovi dan teman-temannya pergi ke menemui Bupati pemimpin
kabupaten administrasi kepulauan seribu yang berada di pulau Pramuka.
Via
yang ditinggal di penginapan tertidur lelap dikamar bersama Yori dan
pengasuhnya. Yori adalah anak dari salah satu teman kak Ovi bernama Nilam,
biasa Via panggil kak Nilam, teman satu kamar Via dan kak Ovi. Kak Nilam adalah
salah satu panitia pelaksanaan “Field Trip Mahasiswa Program Pascasarjana
Sekolah Tinggi Perikanan” sekaligus teman dekat kak Ovi dikantor.
Mendengar
suara azan Ashar, Via terbangun lalu mengambil air wudhu dan shalat. Setelah
shalat Via mandi dan bersiap-siap, lalu pergi keluar penginapan untuk melihat
pemandangan bersama kak Ovi yang sejak tadi menunggu Via. Di pantai, Via
bermain dengan Yori, sedangkan kak Ovi sibuk memfoto-foto pemandangan dan
teman-temannya. Jam menunjukkan pukul 15.45, Via, kak ovi, Yori, kak Nilam, dan
teman-teman kak Ovi lainnya duduk di pinggir pantai menunggu matahari terbenar
diiringi dengan suara indah dari masjid, suara azan.
Setelah
warna kemerahan dilangit lenyap, kami kembali ke penginapan untuk shalat
berjamaah. Setelah selesai shalat berjamaah, kami makan malam dengan ikan
bakar. Selesai makan, kita kembali main di pinggir pantai dekat dengan taman
miniatur ekosistem laut dangkal. Bermain-main, foto-foto, melihat orang-orang
berlatih diving. Langit malam mulai semakin gelap, kamipun kembali ke
penginapan. Sesampainnya di penginapan, Via langsung masuk ke kamar, sedangkan
kak Ovi bermain gaple bersama kak Acang, kak Alwi, dan kak Pa’i.
Keesokan
harinya, Via bangun terlambat. Saat bangun, di penginapan hanya ada Yori dan
bibi.
“Hmm.. Bibi, kak
Ovi kemana ya?” Tanya Via kepada bibi
“Tadi sih kata
mamah yori mau pergi kemanaa gitu.. bibi lupa namanya kak” sahut bibi sembari
memakaikan Yori baju.
“ohh gitu..
makasih ya bi..” jawab Via
“tadi, kata mba
Ovi, kalau sarapan sudah datang, kak Via disuruh makan duluan. Sekarang
sarapannya sudah siap di depan ya kak..” Timpal bibi
“ Iya bi. Lagi
diet ahh.. males makan. Heheh. Jangan bilang kek kak Ovi ya bi..” jawab Via
sambil keluar kamar menuju kamar mandi
Setelah
selesai mandi, Via keluar penginapan, lagi-lagi hanya ada bibi dan Yori di
teras, lalu Via kembali masuk kamar. Sampai kamar, Via langsung mengeluarkan
laptop dan menonton film “Manusia Setengah salmon” untuk menghilangkan
kejenuhan. Pagi ini memang Via tidak ada jadwal pergi kemana-mana. Tak lama
kemudian, suara kak Ovi dan kakak-kakak lainnya terdengar, tiba-tiba pintu kamar
terbuka yang ternyata itu kak Nilam.
“Lagi apa dek?”
Tanya kak nilam sambil membaringkian tubuhnya di Kasur
“Lagi nonton film
Raditya Dika nih ka, ikutan nonton ga?” jawab Via
“Ikutan dong..
film yang mana nih?” sini deketan aja ke kasur supaya bisa sambil tiduran”
sahut kak nila
“Dek. Udah makan
belom?” tiba-tiba suara kak ovi terdengar dari luar
“Udah..” jawab Via
singkat sambil senyum-senyum kecil
“Bener???” Tanya
kak Ovi yang sedikit kurang percaya dengan jawaban sang adik
“Iya bener…” jawab
Via yang mulai ketawa-tawa kecil
“Kamu beneran udah
makan dek? Yakin??” timpal kak Nilam, yang juga tidak percaya
“Heheh.. belom..
males, lagi diet soalnya.. jangan bilang kak Ovi ya kak..” Jawab Via jujur
kepada kak Nilam
“Iya.. itu.. ambil
aja jajanan di tas kakak.. Lumayan untuk ganjel perut.” Tawar kak Nilam
“yey.. okesip..”
jawab Via senang
“ Halah.. kamu tuh
dek dek… bilangnya diet tapi ditawarin jajanan langsung diambil.. apa bedanya?’
jawab kak nilam meledek, dan dijawab Via dengan hanya ketawa kecil, lalu
melanjutkan menonton film
Setelah
capek ketawa-tawa menonton film Raditya Dika yang lucu, Via dan kak Nilam
tertidur pulas. Tak lama setelah itu, kak Ovi dan Yori juga tertidur pulas
disamping kak Nilam dan Via. Saat azan dzuhur tiba, bibi membangunkan Via dan
kak Ovi untuk shalat dzuhur, sedangkan kak Nilam dibiarkan tertidur, karna dia
tidak menjalani ibadah shalat.
Sehabis
shalat dzuhur, Via, kak Ovi, kak Nilam, Yori, dan bibi keluar kamar karna makan
siang sudah siap di teras. Lagi-lagi Via tidak mau makan
“makan dek?” Tanya
kak Ovi kepada adiknya
“engga ahh.. ga
kepengen makan..” jawab Via lesu
“bilang aja diet.
Kamu tuh diet diet diet terus.. mending caranya benar dan berhasil” jawab kak
Ovi
“gak diet.. males
makan doang…” jawab Via
“jangan
marah-marah kenapa Vi ke adiknya.. kamu mah galak banget” timpal pak Basuki
yang akrab diambil pak Bas, yang sudah dianggap ayah kedua di kantor oleh kak
Ovi
“yaudah sini..
disuapin deh ahh..” panggil kak Ovi kepada Via. Via pun duduk di samping kak
Ovid an pak Bas
“kakak mu galak ya
Vi? Bapak aja dikantor juga sering diomelin sama kakakmu tuhh” Tanya pak Bas
sambil meledek kak Ovi.
“iya emang” jawab
Via yang membuat ketawa pak Bas dan kak Bibit
Tak
lama kemudian pak Basuki mengajak jalan-jalan ke pulau panggang. Sekitar jam 2 kurang kami berangkat
menuju pulau panggang menggunakan kapal kayu kecil. Selama di perjalanan, Via
dan kak Nilam berfoto-foto. Sesampainya disana udara amat sangat panas
“pantes aja ya kak
dinamai pulau panggang, panasnya nyengat banget kayak dipanggang..” tutur Via
kepada kak Nilam
“Nahh.. karna itu
juga kita kesini.. coba, kamu jawab pertanyaan kakak. Kenapa di pulau ini
panasnya melebihi di pulau pramuka?” Tanya kan Nilam
“Hmm.. kayaknya
karna pohonnya dikit banget deh.. betul ga?” jawab Via
“Nah.. bener..
kita kesini itu, yaaa sesuai sama program kita, mereservasi, melindungi laut
dari sampah dan penanaman pohon kembali. Supaya Indonesia kembali hijau dan
bersih lagi..” jelas kak Nilam panjang lebar
“ohh gitu.. ayodeh
kita mulai melilingi pulau ini” sahut Via
Selama
via dan rombongan mengelilingi pulau panggang, banyak sekali ditemukan
beranekaragam ikan hasil penangkapan para nelayan. Sesudah mengelilingi pulau
panggang, kami langsung segera pulang takut tidak dapat kapal karna ada
kampanye Tantowi Yahya dalam rangka menjelang pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Kami beruntung
karena kapal yang kita tumpangi segera berangkat ke pulau pramuka, sehingga
kami tindak terjebak hingga malam di pulau panggang. Sesampainya di pulau
pramuka, Via, kak Ovi, Kak Bibit, kak Pa’i, dan kak Nilam segera menuju
ketempat penyewaan alat-alat snorkeling. Sesudah mendapatkan peralatan
snorkeling, Via, kak Ovid an kak Nilam kembali ke penginapan untuk bersiap-siap
snorkeling. Sedangkan kak Bibit dan kak Pa’i langsung ke pantai untuk melakukan
snorkeling. Selesai bersiap-siap Via, kak Ovi, dan kak Nilam langsung menyusul
kak Bibit dan kak Pa’i diantar oleh pak Bas yang membawa kamera
Via
baru pertama kalinya snorkeling, jadi kak bibit mengajarinya. Percobaan pertama
gagal, air laut masih keminum oleh Via
“ihh.. air laut
asin banget..” teriak Via
“Iyalah.. namanya
juga air laut, kalau airnya ga asin, berarti kita lagi di kolam ikan air
tawar.” Jawab kak Ovi. Kejadian itu mengundang gelak tawa orang-orang yang ada
di daerah itu
Snorkeling selesai saat matahari mulai
tenggelam dan air laut mulai pasang. Sesampainnya di penginapan Via, kak Ovi,
Kak Bibit, kak Pa’i, dan kak Nilam langsung membilas badan di depan penginapan,
lalu masuk ke penginapan dan mandi. Setelah selesai mandi azan magrib mulai
berkumandang, yang muslim langsung berangkat ke masjid untuk melaksanakan ibdah
shalat.
Malam
ini Via dan kak Ovi tidak makan di presmanan yang telah disiapkan oleh pemilik
penginapan. Kakak adik ini makan bakso berdua di pinggir pantai, sehabis makan,
Via dan kak Ovi berfoto-fot dengan indahnya suasana langit malam di pinggir
pantai. Lelah berjalan-jalan, kak Ovid an Via langsung kembali ke penginapan
untuk merapihkan barang-barang karna besok Field trip ke pulau seribu akan
berakhir. Selesai merapihkan barang-barang, semua orang tertidur lelap
Keesokan
paginya sekitar jam 6 semua orang sudah siap-siap mandi dan sarapan. Sedangkan
Via baru bangun tidur. Dengan segera Via langsung masuk ke kamar mandi
“Viaaaa… buruan..
udah mau berangkat nih.. kakak itung 1 sampai 10” teriak ka Ovi
“1……”
“2….”
“iya iya..
sebentar lagi selesai..” sahut Via
“3….. 4…. 5…
buruan ahh lama banget. Tinggal nih” teriak ka Ovi dengan nada kesal
“6… tu…” hitung ka
Ovi, namun belum sempat mengucapkan angka 7, Via sudah berdiri di depannya siap
untuk pulang ke rumah.
“okeh.. ayo jalan.
Udah minum obat?” Tanya kak Ovi
“belom.” Jawab via
tertawa kecil
“jangan muntah
lagi aja.. kita naik kapal kayu nelayan” kata ka Ovi sambil berlari kecil takut
tertinggal kapal
“Alhamdulillah ga
pake kapal speed boat lagi.. siap bu boss.. tenang aja” jawab ovi sambil
berlari menyusung sang kakak
Selama
perjalana di kapal menuju pelabuhan muara angke yang memakan waktu 4 jam lebih,
kak Ovi, kak Nia, ka Acang, dan kak Alwi kembali bermain gaple, sedangkan kak
Ripa’i bercerita. Saat di perjalanan terlihat dari kejauhan ada kapal tanker,
dengan segera semua mengambil kamera atau handphonenya untuk memfoto. Tak lama
kemudian, kapal yang ditumpangi melewati pulau tak berpenghuni yang hanya
ditumbuhi pepohonan.
Sekita
pukul 11 siang, kapal tiba di pelabuhan. Setelah turun dari kapal, kami
langsung naik ke bis yang akan membawa kami ke STP. Sampai di STP sekiar pukul
jam 13.00. kak Ovi langsung mengambil motor di parkiran STP, sedangkan Via
menunggu di kantin STP. Setelah kak Ovi menjemput Via di kantin dan berpamitan
kepada teman-temannya, kak Ovi langsung membawa Via yang tampak kelelahan dan
mengantung pulang ke rumah.
Via
merasa senang selama berlibur di pulau seribu, karna itu adalah pengalaman
pertama kalinya Via ke pulau seribu, walaupun belum semua pulau yang ada di
pulau seribu ia kunjungin, namun dia tetap merasa senang dan bangga dapat mberlibur
ke Kepulauan seribu walaupun melelahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar